Sunday, June 24, 2007

Remuk

Eva pun tak sadar bahwa dirinya telah menyakiti kekasih Ari. Lebih gilanya lagi, Ari pun tak sadar bahwa kelakuannya sudah membuat stress Tata, kekasihnya. Mereka sungguh-sungguh gila, tak pernah peduli pada perasaan Tata, brengsek!!

Siang itu, seperti biasa Ari dan Tata makan siang di rumah makan favorit mereka. Mereka nampak begitu mesra, benar-benar serasi. Bahkan, tak sedikit yang mengatakan mereka adalah pasangan serasi, dari tampang saja, mereka sudah mirip. Konon katanya pasangan yang tampangnya mirip tuh biasanya jodoh. Tapi bagi mereka omongan gituan tuh hanya omong kosong belaka! Gombal!!

Ari dan Tata kenal sewaktu mereka sama-sama duduk di bangku SMU. Awalnya sieh hanya konyol-konyolan, maklum Ari adalah salah satu kandidat cowok culun di sekolahnya, takut sama cewek. Makanya, Tata yang suka iseng, pengen banget naklukin “kesaklekan”nya Ari. Ndilalah bejone Tata, ternyata diam-diam Ari menaruh hati pada Tata. So, gantian deh Ari yang pengen naklukin hatinya Tata. Tau kalo di prospek, Tata pun atur strategi, dia pura-pura jual mahal...dasar kurang ajar!

Akhirnya keberanian itu pun muncul, Ari menyatakan perasaannya pada Tata. Lantas, hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, mereka pun tumbuh bak romeo and juliet. Begitu serasi.
Namun, tak pernah terraba di benak Tata bahwa Ari akan menyakitinya, menyakiti hatinya. Brengsek!!

Ari begitu ketakutan saat Eva meminta nomor handphone-nya. Bukan karena apa-apa, tapi karna ada Tata di situ, duduk sekitar 2,5 meter darinya. Tata berlagak tak mendengar percakapan mereka. Tata sok menyibukkan diri. Dia tak ingin dicap sebagai kekasih yang posesif, walaupun kenyataannya demikian! Ari pun buru-buru meraih handphone Eva. Ari tak ingin mengucap apapun, yang dia inginkan saat itu hanya mengetikkan nomor handphone-nya di handphone Eva. Keparat!! Apa mata Ari tak melihat ada tubuh Tata yang terpaku dan tercengang di jarak 2,5 meter dari tempat duduknya?! Lantas, Eva pun berlalu tanpa menghiraukan Tata. Mungkin memang Eva tak tau ada sesuatu diantara Ari dan Tata, saat itu. Ari juga laki-laki brengsek, tak mengenalkan Tata pada Eva. Mungkin yang terlintas di benaknya saat itu “Tata akan mateni pasaranku!” Cuih... Parahnya, kedekatan Ari dan Eva pun berlanjut di balik hubungan Ari dan Tata.

Tata pun tak siap mental menghadapi kelakuan Ari. Baru kali ini dia mendapatkan terapi seperti itu. Lantas, kesehatannya pun kian hari kian bertambah buruk. Kacau!! Hingga dia pun beberapa kali jatuh pingsan. Ari tak pernah tau sebab musabab sakitnya Tata. Ehm..atau mungkin berlagak sok tak tau.

Tata semakin tak kuat menghadapi Ari. Tata pun memilih mundur. Tata tak ingin menangis lagi. Lantas, pasangan yang bak romeo and juliet itu pun remuk. Benar-benar remuk. Berakhir begitu saja...

No comments: