Monday, June 25, 2007

Will U Marry Me??

Bukan hanya sekali kau mengucapnya
Ingin sekali kau mendengar jawabku


Namun...
Aku tak sanggup memuntahkannya
Sedikit pun tidak

Kau pun tercengang

Lantas,
Mata sayumu pun seakan-akan mengisyaratkan tanda tanya
Apakah itu artinya kau kecewa?
Mungkin...

Kau pun menyodorkan pertanyaan yang mampu aku tebak sebelumnya
Aku pun masih diam

Bukan...
Bukan karna aku tak mencintaimu
Bukan karna aku tak menyayangimu
Bukan itu...

Hanya saja...
Bukan hari ini,
Mungkin besok,
Atau lusa

Entahlah...

Sunday, June 24, 2007

Aku dan Kau

Secercah harapan selalu menghantuiku
Sebongkah kerinduan selalu menyelimutiku
Namun secuil keraguan selalu menggerayangiku

Begitulah suasana hatiku...
Hanya aku...
Ya...hanya aku yang mampu meraba dan memeluknya
Tak ada seorang pun yang mampu mengusiknya
Bahkan menyelaminya

Namun...
Segenggam harapan selalu memesraimu
Sejuta kerinduan selalu mencumbuimu
Dan sejuta keyakinan selalu tercurah untukku

Begitulah suasana hatimu...
Bukan hanya kau...
Ya...bukan hanya kau yang mampu meraba dan memeluknya
Aku pun mampu, mampu menyelaminya
Bahkan mengusiknya
Karna aku tau kau begitu mencintaiku...

Remuk

Eva pun tak sadar bahwa dirinya telah menyakiti kekasih Ari. Lebih gilanya lagi, Ari pun tak sadar bahwa kelakuannya sudah membuat stress Tata, kekasihnya. Mereka sungguh-sungguh gila, tak pernah peduli pada perasaan Tata, brengsek!!

Siang itu, seperti biasa Ari dan Tata makan siang di rumah makan favorit mereka. Mereka nampak begitu mesra, benar-benar serasi. Bahkan, tak sedikit yang mengatakan mereka adalah pasangan serasi, dari tampang saja, mereka sudah mirip. Konon katanya pasangan yang tampangnya mirip tuh biasanya jodoh. Tapi bagi mereka omongan gituan tuh hanya omong kosong belaka! Gombal!!

Ari dan Tata kenal sewaktu mereka sama-sama duduk di bangku SMU. Awalnya sieh hanya konyol-konyolan, maklum Ari adalah salah satu kandidat cowok culun di sekolahnya, takut sama cewek. Makanya, Tata yang suka iseng, pengen banget naklukin “kesaklekan”nya Ari. Ndilalah bejone Tata, ternyata diam-diam Ari menaruh hati pada Tata. So, gantian deh Ari yang pengen naklukin hatinya Tata. Tau kalo di prospek, Tata pun atur strategi, dia pura-pura jual mahal...dasar kurang ajar!

Akhirnya keberanian itu pun muncul, Ari menyatakan perasaannya pada Tata. Lantas, hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, mereka pun tumbuh bak romeo and juliet. Begitu serasi.
Namun, tak pernah terraba di benak Tata bahwa Ari akan menyakitinya, menyakiti hatinya. Brengsek!!

Ari begitu ketakutan saat Eva meminta nomor handphone-nya. Bukan karena apa-apa, tapi karna ada Tata di situ, duduk sekitar 2,5 meter darinya. Tata berlagak tak mendengar percakapan mereka. Tata sok menyibukkan diri. Dia tak ingin dicap sebagai kekasih yang posesif, walaupun kenyataannya demikian! Ari pun buru-buru meraih handphone Eva. Ari tak ingin mengucap apapun, yang dia inginkan saat itu hanya mengetikkan nomor handphone-nya di handphone Eva. Keparat!! Apa mata Ari tak melihat ada tubuh Tata yang terpaku dan tercengang di jarak 2,5 meter dari tempat duduknya?! Lantas, Eva pun berlalu tanpa menghiraukan Tata. Mungkin memang Eva tak tau ada sesuatu diantara Ari dan Tata, saat itu. Ari juga laki-laki brengsek, tak mengenalkan Tata pada Eva. Mungkin yang terlintas di benaknya saat itu “Tata akan mateni pasaranku!” Cuih... Parahnya, kedekatan Ari dan Eva pun berlanjut di balik hubungan Ari dan Tata.

Tata pun tak siap mental menghadapi kelakuan Ari. Baru kali ini dia mendapatkan terapi seperti itu. Lantas, kesehatannya pun kian hari kian bertambah buruk. Kacau!! Hingga dia pun beberapa kali jatuh pingsan. Ari tak pernah tau sebab musabab sakitnya Tata. Ehm..atau mungkin berlagak sok tak tau.

Tata semakin tak kuat menghadapi Ari. Tata pun memilih mundur. Tata tak ingin menangis lagi. Lantas, pasangan yang bak romeo and juliet itu pun remuk. Benar-benar remuk. Berakhir begitu saja...

Saturday, June 23, 2007

Dimas..Ohh..Dimas...

Ehm..kayanya istilah "Jum'at Kelabu" cocok banget tuh buat Dimas "Indonesian Idol"
Jum'at, 22 Juni 2007 bener-bener kelabu buat Dimas, pasalnya pas tanggal itu tuh dia tersisih di babak spektakulernya Indonesian Idol.
Sedih banget ga' sieh... :( hiks..hiks..

Terutama buat aku hehehe...
Mulai minggu depan kagak bisa liat matanya yang uhh indah banget (tuh liat aja di fotonya, indah banget kan matanya?? hehehe...)
Ga' bisa liat senyum manieznya lagi
Sedih banget...

Ehm...jadi ga' semangat nieh ngliat Indonesian Idol lagi!!
Habisnya...ga' ada Dimas lagi!
Matanya Dimas tuh lho, ehm...nggak kuku dah
Bikin hati klepek-klepek wuakakak...

Dimas...ohh...dimas...
Ayo semangat!!!

Friday, June 15, 2007

Menunggumu...

Kalimat itu begitu akrab di telingaku
Aku begitu mengenalnya
Ya...tak salah lagi
Kalimat itu milikku
Dia tumbuh subur di sudut hatiku
Walaupun terkadang menggerogoti relung hatiku, hmm...

Jangan...
Jangan salahkan dia
Aku yang menginginkannya
Aku yang selalu menyiram dan memberi pupuk padanya
Karna hanya dia yang mengerti aku
Mengerti mengapa aku menunggumu
Walaupun aku tak tau kapan ini semua kan berakhir, dia selalu setia mencumbui kekosongan hatiku
Sungguh aku tak tau kapan waktu itu kan tiba
Entah...

Lelah?
Sepertinya belum

Bosan?
Ehm...mungkin tak kan pernah terlintas

Aku tau
Kau tak lagi sendiri
Aku sangat tau itu
Dan aku pun telah menyadarinya

Namun entah...
Ku kan selalu menunggumu
Ya...menunggumu

Wednesday, June 13, 2007

Aku dan Dirinya

Hari semakin larut
Malam pun hadir 'tuk memesraiku
Hmm...semua terjadi begitu saja

Dia tiba-tiba hadir di mataku, entahlah...
Dia begitu dekat
Bahkan sangat dekat

Lantas,

Dia semakin mendekat
Memegang jemariku,
Memelukku,
Menciumku
Tanpa ada kata
Ingin sekali ku memejamkan mata
Namun entah mengapa
Aku tak bisa

Entahlah...
Tak ada satu pun yang mampu menjelaskannya padaku apa yang terjadi malam itu
Seperti syair dewa19
"Semua terjadi begitu saja
Tak ada yang serius antara dia dan aku
Tidak ada cinta dan tak ada hati
Hanya karena aku wanita dan dia lelaki"


Akhirnya tak perlu ada yang diterjemahkan
Dan aku pun kembali ke peraduanku
Begitu juga dengan dirinya...

Sunday, June 10, 2007

Dicintai tak selalu enak

Ehm...dicintai seseorang adalah anugerah
Apakah selalu begitu?

Bagiku, tidak
Dicintai orang yang tepat barulah anugerah
Tapi...kalo dicintai orang yang benar-benar tidak kita inginkan itu baru "petaka"
Lebih baik tidak dicintai.
Bukan begitu?

Apalagi kalo dicintai orang yang ehm mirip-mirip psikopat hiiiii ngeri!!!
Amit-amit deh...

Ehm...tekadang memang aku sering dilema
Antara rasa iba, kasian, tidak tega, marah, benci, sebel (pokoknya komplit dah, kecuali kangen hehe...jangan sampe')
Aku binggung kudu menempatkan perasaan itu pada kodisi yang bagaimana

Sumpah, lebih enak tak dicintai

Hehehehe....


Saturday, June 02, 2007

Aku tak ingin mati

Apalah artinya aku hidup jika kau tak ada?

Kau adalah hidupku
Kau adalah desah nafasku
Kau adalah detak jantungku
Kau ada di setiap kedipan mataku


Apalah artinya aku mati jika di surga tak ku temukan dirimu?
Aku tak ingin mati jika di surga tak kutemukan kebahagianku, meski waktu telah menjemputku

Kau adalah surgaku
Kau mampu membuatku selalu tersenyum, itu sudah cukup
Kau membuatku menjadi merasa lebih sempurna

Aku tak ingin mati...

(Mustang, 2003)